Piala Eropa 2020 - Harga saham emiten di bawah naungan Grup MNC mayoritas melesat pada awal perdagangan sesi 1 Kamis ini (5/9/2019) seiring dengan kabar PT Media Nusanatara Citra Tbk (MNC) berhasil mendapatkan hak siar atas penayangan Euro 2020, kompetisi sepakbola bergengsi di Eropa.
Melansir siaran pers perusahaan, penyiaran
Euro 2020 dapat di akses di stasiun free to air (FTA) perusahaan, yakni RCTI, serta stasiun TV berbayar RCTI+ Hak siar tersebut di proyeksi dapat menyumbang sekitar 7-8% pendapatan iklan RCTI, mulai dari pre-event hingga post-event.
Hingga berita ini dimuat harga saham PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) melesat 15,89%, PT MNC Land Tbk (KPIG) menguat 13,01%, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) naik 1,54%, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik 0,51%.
Akan tetapi, saham MNCN yang awalnya melesat di pembukaan perdagangan, justru sekarang melemah 0,76%, diikuti oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) Yang juga terkoreksi 2.5%. Lebih lanjut, jika ditilik kinerja keuangan Grup MNC sepanjang paruh pertama tahun 2019, emiten yang membukukan pertumbuhan laba paling fantastis adalah KPIG dan MNCN dengan kenaikan masing masing sebesar 5406,72% YoY (year on year) dan 81,88% YoY.
BACA : Sejarah Piala Eropa 1992: Mimpi Tim Hiburan Jadi Kenyataan
Akan tetapi, jika ditelusuri lebih dalam, keuntungan KPIG mampu meroket karena one off gain (keuntungan transaksi sekali) atas laba revaluasi properti investasi mencapai Rp 326,87 miliar.
Bila perolehan laba tersebut dikeluarkan, KPIG batal membukukan keuntungan dan berujung pada rapor merah dengan mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp 4,86 miliar.Di lain pihak, emiten yang berhasil mengantongi laba dari sebelumnya merugi adalah BHIT dan KPIG.
Kinerja laba BHIT membaik karena perusahaan mencatatkan keuntungan kurs atas selisih mata uang masih sebesar Rp 193,41 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan rugi selisih kurs sebesar Rp 578,1 miliar.Hal serupa juga menjadi faktor kunci yang menyebabkan MNC Vision Networks berhasil membukukan laba sebesar Rp 24,8 miliar dari sebelumnya merugi Rp 52,53 miliar.
Sementara itu, anak usaha Grup MNC yang satu-satunya membukukan rapor merah adalah MNC Sky Vision yang hingga akhir Juni 2019 telah merugi Rp 87,92 miliar, turun dari kerugian pada periode yang tahun lalu sebesar RP 137,36 miliar. MSKY masih mencatatkan kerugian karena biaya penyusutan dan amortisasi perusahaan lebih tinggi dari perolehan laba kotor.
SUMBER : TIM RISET CNBC INDONESIA
0 Comments